Awal Orde Baru
10 Januari 1967
Presiden Soekarno menyampaikan pelengkap Nawaksara untuk melengkapi laporan pertanggung-jawabannya mengenai terjadinya Peristiwa G-30-S/PKI kepada Pimpinan MPRS.
Dalam pelengkap itu menyatakan bahwa mengapa hanya Presiden Soekarno yang bertanggung jawab atas masalah tersebut, Namun pelengkap itu tidak dapat diterima oleh MPRS.
9 Februari 1967
DPRGR menolak Nawaksara, malah berpendapat bahwa kepemimpinan Soekarno membahayakan keselamatan Bangsa dan kemungkinan terlibat dalam Peristiwa G-30-S/PKI
20 Februari 1967
Penyerahan kepada Pengemban Ketetapan MPRS no.IX/MPRS/1966, sebagai tindak lanjut hal itu. MPRS mengeluarkan ketetapan no. XXXIII/ MPRS/1967 tertanggal 12 Maret 1967 yang secara resmi mencabut seluruh kekuasaan pemerintahan dari Presiden Soekarno.
27 Maret 1967
MPRS mengangkat Letnan Jenderal Soeharto sebagai Presiden RI berdasarkan Ketetapan MPRS No.XLIV/MPRS/1968, smapai presiden baru hasil pemilihan umum ditetapkan.
Sejak saat itu mulailah ERA ORDE BARU.
Dari uraian singkat di atas muncul berbagai pertanyaan ….
Apakah benar Presiden Soekarno terlibat G-30-S/PKI ?
Apakah G-30-S/PKI merupakan rencana Soeharto untuk menjadi Presiden?
Apakah ada keterlibatan Presiden Soeharto atas kejadian itu ??
Sekilas G-30-S/PKI
Untuk menjawab pertanyaan – pertanyaan tersebut, kita harus membahas hal – hal mengenai G-30-S/PKI
Gerakan 30 September atau yang sering disingkat G 30 S PKI, G-30S/PKI, Gestapu (Gerakan September Tiga Puluh), Gestok (Gerakan Satu Oktober) adalah sebuah peristiwa yang terjadi pada tanggal 30 September 1965 di mana enam pejabat tinggi militer Indonesia beserta beberapa orang lainnya dibunuh dalam suatu usaha pemberontakan yang disebut sebagai usaha Kudeta yang dituduhkan kepada anggota Parta Komunis Indonesia. (id.wikipedia.org)
Data - Data Sebelum / Sewaktu G-30-S/PKI
Bung Karno membuka poros jakarta – peking
Amerika saat itu gerah dan takut indonesia menjadi kekuatan komunis terbesar setelah cina dan rusia, mengingat saat itu PKI menjadi partai besar.
Bung karno yang anti barat juga membuka konfrontasi dengan melaysia, karena daerah sabah itu seharusnya kalimantan utara.
Amerika yang merasa bung karno semakin membahayakan mencari cara bagaimana menjatuhkan bung karno tanpa konfrontasi terbuka (inggris sampai menurunkan pasukan gurkha buat jaga malaysia). mereka mencari cara bagaimana menjatuhkan bung karno, termasuk dengan pelemparan granat di cikini.
Soeharto orang yang tidak pernah disangka amerika mengambil alih situasi, Amerika pun memanfaatkan situasi dengan membantu walau mereka bingung siapa Jenderal Soeharto ini, dan dia ada dipihak mana.
Apakah benar Presiden Soekarno terlibat G-30-S/PKI ?
Beberapa tanggapan atas pertanyaan tersebut…( Yahoo Answers )
- Rasanya kurang logis, hanya dengan alasan beliau dekat dengan kaum komunis lalu beliau dituduh sebagai orang yang bertanggung jawab atas peristiwa G 30 SPKI. Munurut saya, beliau hanya muak dengan imperialisme dan kapitalisme, yang terbukti hingga hari ini sudah mencabik-cabik harga diri kita sebagai bangsa. Namun saya juga ingin mendengar pendapat yang lain tentang beliau dan G30 SPKI..
- Beliau memang dekat dengan org2 besar yg berfaham komunis,seperti presiden China pada massa itu,presiden Soviet,dan Fidel Castro presiden Cuba..saya percaya beliau bukan komunis. Saya salut pada Che Guevara dia orang yg berpaham maxis tp tidak komunis walaupun saat itu dia org no.2 di Cuba..Nah..jd Pak.Karno sama seperti Che..mereka hanya muak dengan Kapitalisme..
-Itu hanya politik amerika.. yang bertolak belakang dengan idiologi unisoviet.. Amerika yang juga takut dengan sosok Bung Karno memanfaatkan kesempatan menjatuhkan Bung Karno. Pada saat itusulit bagi indonesia untuk menemukan sosok pemimpin seperti Bung Karno terpilih secara aklamasi...pemimpin yang brani bisa membangkitkan semangat nasionalisme..
-Menurut saya tidak. dalam artian beliau memang mempunyai keinginan suatu faham..faham nasakom.. akan tetapi,bukan berarti dia ikut dalam keorganisasian PKI yang dibuat aidit... Marhaenisme kalau secara sekilas kita pandang sedikit hampir sama dengan faham komunis, tetapi esensinya tidak.. nah anda bisa lihat bahwa Bung Karno kita tidak terlibat G 30 S PKI.. kalaupun bukti yang menguatkan, seperti ada kartu keanggotaan PKI.. tukang cetak kartu pun banyak yang bisa malsuin..
Apakah G-30-S/PKI merupakan rencana Soeharto untuk menjadi Presiden ?
Hubungan Soeharto, terutama dengan Kolonel Latief, seorang tokoh G3OS, begitu akrab dan mesranya. Lepas dari persoalan apakah hubungan yang erat itu karena Soeharto yang menjadi bagian atau pimpinan G30S yang tersembunyi, atau karena kelihaian Soeharto memanfaatkan tokoh-tokoh G30S untuk mencapai tujuannya menjadi orang pertama di Indonesia.
Seterusnya Kolonel Latief mengemukakan bahwa 30 September 1965 (malam), ia berkunjung ke RSPAD untuk menjumpai Jenderal Soeharto, yang sedang menunggui putranya yang tersiram sup panas. Sambil menjenguk putrandanya itu, juga untuk melaporkan bahwa dini hari l Oktober l965 G30S akan melancarkan operasinya guna menggagalkan rencana kudeta yang hendak dijalankan Dewan Jenderal. Kunjungannya ke Jenderal Soeharto di RSPAD tersebut, adalah merupakan hasil kesepakatan dengan Kolonel Untung dan Brigjen Supardjo.
( Sulangkang Suwalu dalam G30S/Soeharto, Bukan G3OS/PKI )Sulangkang Suwalu : tokoh yang hidup pada masa G-30-S/PKI
Dan Masih banyak cerita – cerita lain dibalik peristiwa G-30-S/PKI
Setiap Orang memiliki banyak tanggapan dan pro-kontra…
Hanya Tuhan-lah yang tahu di balik kejadian ini semua.
Masa Jabatan Soeharto
Pada 1968, MPR secara resmi melantik Soeharto untuk masa jabatan 5 tahun sebagai presiden, dan dia kemudian dilantik kembali secara berturut-turut pada tahun 1973, 1978, 1983, 1988, 1993, dan 1998.
Presiden Soeharto memulai "Orde Baru" dalam dunia politik Indonesia dan secara dramatis mengubah kebijakan luar negeri dan dalam negeri dari jalan yang ditempuh Soekarno pada akhir masa jabatannya.
Salah satu kebijakan pertama yang dilakukannya adalah mendaftarkan Indonesia menjadi anggota PBB lagi, pada tanggal 28 September 1966, tepat 16 tahun setelah Indonesia diterima pertama kalinya.
Kebijakan - Kebijakan presiden Soeharto
-Pengeksploitasian sumber daya alam secara besar-besaran seperti Revolusi Hijau dan Industrialisasi yang menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang besar namun tidak merata di Indonesia
-Warga keturunan Tionghoa juga dilarang berekspresi. Sejak tahun 1967, warga keturunan dianggap sebagai warga negara asing di Indonesia dan kedudukannya berada di bawah warga pribumi, yang secara tidak langsung juga menghapus hak-hak asasi mereka.
-Di masa Orde Baru pemerintah sangat mengutamakan persatuan bangsa Indonesia
-Meningkatkan transmigrasi dari daerah yang padat penduduknya seperti Jawa, Bali dan Madura ke luar Jawa, terutama ke Kalimantan, Sulawesi, Timor Timur, dan Irian Jaya.
Kelebihan Sistem Pemerintahan Orde Baru
Perkembangan GDP per kapita Indonesia yang pada tahun 1968 hanya AS$ 70 dan pada 1996 telah mencapai lebih dari AS$ 1.000
Sukses transmigrasi
Sukses KB
Sukses memerangi buta huruf
Sukses swasembada pangan
Pengangguran minimum
Sukses REPELITA (Rencana Pembangunan Lima Tahun)
Sukses Gerakan Wajib Belajar
Sukses Gerakan Nasional Orang-Tua Asuh
Sukses keamanan dalam negeri
Investor asing mau menanamkan modal di Indonesia
Sukses menumbuhkan rasa nasionalisme dan cinta produk dalam negeri
Kekurangan Sistem Pemerintahan Orde Baru
Semaraknya korupsi, kolusi, nepotisme
Pembangunan Indonesia yang tidak merata dan timbulnya kesenjangan pembangunan antara pusat dan daerah, sebagian disebabkan karena kekayaan daerah sebagian besar disedot ke pusat
Munculnya rasa ketidakpuasan di sejumlah daerah karena kesenjangan pembangunan, terutama di Aceh dan Papua
Kecemburuan antara penduduk setempat dengan para transmigran yang memperoleh tunjangan pemerintah yang cukup besar pada tahun-tahun pertamanya
Bertambahnya kesenjangan sosial (perbedaan pendapatan yang tidak merata bagi si kaya dan si miskin)
Kritik dibungkam dan oposisi diharamkan
Kebebasan pers sangat terbatas, diwarnai oleh banyak koran dan majalah yang dibreidel
Penggunaan kekerasan untuk menciptakan keamanan, antara lain dengan program "Penembakan Misterius" (petrus)
Tidak ada rencana suksesi (penurunan kekuasaan ke pemerintah/presiden selanjutnya)
Jatuhnya Orde Baru
Disebabkan oleh faktor – faktor berikut :
Munculnya tuntutan reformasi, seperti pemberantasan KKN, penghapusan dwifungsi ABRI, kesenjangan ekonomi, dan lain – lain
Krisis Politik, seperti pertikaian politik, bentrokan, aksi kekerasan, dan lain – lain
Krisis Ekonmi, seperi jatuhnya mata uang hingga mencapai Rp.16.000/AS$
Krisis Sosial, seperti banyaknya terjadi kerusuhan – kerusuhan di berbagai kota.
Turunnya Prersiden Soeharto
Pada pertengahan 1997, Indonesia diserang krisis keuangan dan ekonomi Asia (untuk lebih jelas lihat: Krisis finansial Asia), disertai kemarau terburuk dalam 50 tahun terakhir dan harga minyak, gas dan komoditas ekspor lainnya yang semakin jatuh. Rupiah jatuh, inflasi meningkat tajam, dan perpindahan modal dipercepat. Para demonstran, yang awalnya dipimpin para mahasiswa, meminta pengunduran diri Soeharto.
Di tengah gejolak kemarahan massa yang meluas, Soeharto mengundurkan diri pada 21 Mei 1998, tiga bulan setelah MPR melantiknya untuk masa bakti ketujuh. Soeharto kemudian memilih sang Wakil Presiden, B. J. Habibie, untuk menjadi presiden ketiga Indonesia.
Selesailah era Orde Baru
Sumber dan Referensi :
Dinamika Sejarah-3, Yudhistira
Tionghoa Dalam Pusaran Politik
30 tahun Indonesia Merdeka
id.wikipedia.org
Yahoo Answer
Artikel G-30-S/Soeharto bukan G-30-S/PKI
www.facebook.com/group.php?gid=31613503380
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua
Ucapkan terima kasih anda dengan meng-klik iklan di blog ini.
Terima Kasih