Pages

Resensi Novel The Alchemyst



Resensi Novel

Judul : The Alchemyst

Penulis : Michael Scott

Penerbit : Matahati

Terbit : I/Juni 2008

Tebal : 504 halaman


Novel ini mengisahkan tentang si kembar yang masih berumur 15 tahun, Josh Newman dan Sophie Newman yang harus terjebak di antara pertempuran dua manusia abadi-Nicholas Flamel dan Dr. John Dee-dalam memperebutkan buku Abraham sang Magus. Si kembar yang hidup di kehidupan masa kini yang modern dipaksa untuk sepenuhnya mempercayai sihir, hantu dan semacamnyalah, terlebih lagi takdir si kembar telah diramalkan dalam buku Abraham sang Magus atau yang lebih dikenal dengan Codex-“…Dan dia yang kekal harus melatih manusia.Dua yang menjadi satu dan satu yang mencakup semuanya.” Belum ada penjelasan yang pasti apa yang dimaksudkan rangkaian kata kata itu dalam novel ini, karena di sini hanya disuguhkan perjuangan sang Alchemyst-Flamel-bersama si kembar dan diikuti oleh beberapa ras Tetua-penduduk bumi sebelum Humani-untuk mempertahankan sisa Codex yang sebelumnya telah berhasil dicuri Dee bersama istri Flamel, Perenelle. Sebelumnya saya ungkapkan dulu keistemewaan dari Codex. Codex adalah karangan dari makhluk yang bernama Abraham-tidak diketahui apakah dia humani, ras Tetua, klan Torc, atau makhluk lain yang lebih purba dari itu-yang memuat ramalan tentang perjalanan penghuni bumi, rahasia batu bertuah, dan yang lebih hebat buku ini menyimpan rahasia ramuan untuk hidup abadi.

Dengan melirik isi cerita, cara penjabaran penulis dalam mendeskripsikan ulang apa-apa yang terdapat dalam mitos, dan perjalanan sang alchemyst dalam novel ini yang jelas-jelas tertulis hanya dua hari, cukup bagi kita untuk mengatakan Michael Scott begitu piawai dan luar biasa-sama sekali tidak menemukan kesulitan di didalamnya. Di sini penulis tidak hanya melayangkan imajinasinya tapi juga mencoba berpikir agar mitos-mitos yang menjadi rahasia dunia itu memiliki latar belakang tersendiri dan terdengar masuk akal bagi zaman seperti sekarang ini. Salah satu keistimewaan yang dapat dirasakan langsung dari buku ini adalah semua karakter dalam buku ini-terkecuali si kembar-didasarkan pada tokoh-tokoh sejarah yang nyata dan makhluk-makhluk dalam mitologi, bahkan buku Abraham sang Magus itu sendiri juga nyata. Jadi ketika kita sedang membaca kumpulan lembaran-lembaran ini seakan-akan kita sedang mendengarkan Michael Scott sedang mengajar pelajaran sejarah di kelas sedang dia bukan seorang guru sejarah, dia adalah seorang ahli mitologi!

Seperti novel fantasi kebanyakan, buku ini cukup penuh dengan aksi-aksi yang keren tapi jika dilihat dari sudut pandang yang lain akan terdengar menggelikan dan itu mungkin akan hilang jika novel ini di angkat ke layar lebar. Adapun tokoh-tokoh yang sebelumnya dikenal sebagai legenda dan terdapat dalam novel The Alchemyst adalah Nicholas Flamel, Perenelle Flamel, Dr. John Dee, Scathatch, Morrigan, Hekate, Bastet, Penyihir Endor, dan sphinx.

Tentu kisah ini akan berlanjut untuk melengkapi buku pertamanya dan menemukan penyelesaian yang logis untuk masalah-masalah yang ditemukan di sana. Untuk itu kita tinggal baca lagi buku keduanya yaitu The Magician. Selamat membaca!


Resensor : M.S.Tarmizi