Akhirnya ada juga film Indonesia yang dibeli oleh distributor internasional, yakni The Raid (Serbuan Maut). Sony Pictures dan Alliance Film telah membeli hak edar film ini.
Sukses dengan film Merantau di tahun 2009 membuat sang sutradara Gareth H. Evans, segera membuat film aksi yang lebih menantang. Sutradara asal Inggris ini akan kembali menggandeng bintang-bintang di film Merantau untuk membuat film bertajuk Serbuan Maut (The Raid).
Serbuan Maut berkisah tentang pasukan khusus yang melakukan penyerbuan selama satu hari ke sebuah tempat bandar narkotika yang tidak tersentuh oleh aparat hukum. Dalam film ini sang sutradara akan menggabungkan beberapa seni beladiri di dalamnya. Seperti silat, judo dan taekwondo.
“Sebelumnya saya belum pernah tahu tentang silat, setelah tahu menurut saya silat itu sangat menarik, karena unik dan berbeda. Tapi di film ini saya akan menggabungkan beberapa seni beladiri yang sudah ada seperti judo dan taekwondo,” jelas Gareth ketika berbicara saat jumpa pers di FX, Senayan, Jakarta Selatan, Kamis (3/3).
Film produksi Merantau Films ini juga akan kembali dibintangi oleh Iko Uwais (Rama) dan Yayan Ruhian (Mad Dog) yang bermain di Merantau. Keduanya juga akan bertindak sebagai fighting choreographer bersama Gareth. Walau masih menampilkan beberapa muka lama, namun film ini dikabarkan akan lebih dahsyat dibandingkan Merantau.
“Unsur aksi di film Serbuan Maut akan lebih bervariasi, jika di film Merantau unsur figthingnya untuk bertahan hidup, di film ini akan lebih ke arah hidup dan mati, jadi akan lebih seru,” jelas produser film Serbuan Maut (The Raid) Ario Sagantoro.
Selain seni beladiri, penggunaan senjata serbu seperti M.16 dan AK.47 juga akan digunakan di film ini. Proses produksi Serbuan Maut (The Raid) akan dimulai pada 14 Maret sampai akhir Mei 2011. Rencananya sebelum diputar di tanah air film ini akan diikutkan dalam beberapa festival internasional sebelum akhirnya dirilis di Indonesia pada Januari 2012
"The Raid", Film Laga yang Nyaris Sempurna (Kompas.com)
KOMPAS.com — Sutradara film The Raid, Gareth Huw Evans, menyatakan, apresiasi positif di Festival Film Internasional Toronto 2011, Kanada, sungguh di luar dugaan dan mengejutkan karena melebihi apa yang pernah dibayangkan sebelumnya.
Sebagai film aksi, The Raid mendapat banyak pujian dari kritikus film dan sineas selain dari penonton. Peter Sciretta dari Slash film memujinya sebagai film aksi terbaik. "This is the best action film I've seen in years," katanya setelah menyaksikan tayangan The Raid sebagai film pembuka di program Midnight Madness di Festival Film Internasional Toronto 2011, 8 September lalu.
Pendapat senada mengemuka dari Alex Billington (First Showing)
. "It truly is one of the best action films I've seen in years." Brad Miska (Bloddy Disgusting) juga memuji The Raid sebagai film aksi terbaik.
"Its' one of the best action movies ever assembled. The Raid is ultracinema, the highest octane of energy you'll ever see on the big screen."
James Rochi (MSN Movies) menyatakan, The Raid menyamai Die Hard.
"The best Aristotelian-unity action film since Die Hard."
Bahkan, Drew McWeeny (Hit Fix) tanpa ragu memujinya nyaris sempurna.
"A near perfect action movie."
Film itu berkisah tentang blok apartemen di jantung Kota Jakarta yang dihuni para pencandu serta penganggur. Mereka dipimpin seorang bos kejam yang membuat konsumennya menjadi pemadat serta tanpa ragu membunuh secara brutal. Tiada seorang pun polisi dan penegak hukum mampu dan berani mengutak-atik kehidupan di apartemen itu.
Hingga pada suatu pagi, satu pasukan elite yang dipimpin perwira bernama Rama (Iko Uwais) datang menyerbu. Pasukan Rama menghadapi labirin di setiap lantai, tembak-menembak dengan para penjahat, dan bertempur melawan mereka. Setiap kali mencapai lantai lebih atas, mereka menemui rintangan yang lebih besar dan peperangan mematikan.
"If you want over-the top bone crushing, knife slashing action which will leave you fighting to catch your breath. This is it! 9 out of 10 stars!" puji Tim Hannigan (Horror Movies).
The Hollywood Reporter menilainya, "Ultra-violent action movies don't get much more exciting or intentive than this kick-ass feature from Indonesia." Kritikus film Andrew Parker menyatakan, "The Raid achieves action movie perfection and is a must see for genre buffs of all kids at this year's festival."
Dia bahkan memberikan rating lima bintang (***** dari 5 bintang). Anton Sirius (Aint It Cool) menyatakan, "The Raid featured basically everything you could possibly want in an action film."
Untuk trailernya
Setelah membaca, Mohon Post-kan komentar
Terima Kasih
Yang lainnya :