Pages

Agar Asma Tak Mudah Kambuh

Tips Agar Asma Tak Mudah Kambuh - Tidak seperti biasanya nih teman jika blog kutulis memposting artikel mengenai kesehatan, berhubung akhir akhir ini admin blog kutulis lagi terserang asma, Nah kebetulan sekali setelah tadi say muter muter mencari referensi mengenai Tips Agar Asma Tak Mudah Kambuh dan akhirnya saya menemukan informasi yng bagus sekali untuk teman teman semuanya simak dan semoga saja tips agar asma tidak mudah kambuh lagi bisa menjadikan referensi bagus untuk teman teman blog kutulis semuannya. Oya teman referensi ini saya ambil dari vivanews dengan sedikit penjelasan tambahan dari saya. Cekidot yah silahkan di simak..


Paparan asap kendaraan bermotor, rokok, tumpukan debu, bakteri yang menempel di bantal, dan obat nyamuk bisa memicu asma, penyakit penyempitan saluran pernapasan yang dapat diturunkan secara genetis. Tak heran jika terjadi peningkatan angka penderita asma berat di kota-kota besar yang memiliki kualitas udara yang buruk.
Meski udara di kota-kota besar semakin tidak berkualitas, mereka yang mengidap asma dapat mengontrol kondisinya agar tak mudah kambuh, dengan mematuhi pengobatan dari dokter. Namun sayang, 88 persen pasien asma tidak mematuhi pengobatan dengan teratur sejak awal terapi.
Inhaler adalah obat asma yang lazim digunakan karena efeknya melegakan. Tapi, inhaler hanya bersifat menjaga dan melegakan ketika serangan asma datang. Sedangkan untuk mengontrol asma, atau mengubah asma berat menjadi terkontrol, pasien dianjurkan untuk mengonsumsi kombinasi inhaler dan controller. Padahal, penggunaan inhaler berlebih tanpa resep dokter dapat berdampak pada kesehatan paru-paru. Karena itulah, pengobatan asma saat ini lebih menitikberatkan pada peningkatan penggunaan controller yang memberikan efek jangka panjang, dan mengontrol dengan sedikit steroid inhaler.


Selain ketidakpatuhan pasien pada pengobatan, ada beberapa faktor risiko lain yang dapat memicu asma seperti sinusitis, alergi berat, obesitas, gangguan pita suara, gangguan tidur, dan gangguan psikologis. Dengan banyaknya faktor risiko, dokter pun dituntut tidak boleh asal dalam mendiagnosis. Salah-salah, pasien semakin salah kaprah dengan pengobatan yang benar. Untuk mendapatkan diagnosis yang baik, dokter pun harus melakukan pemeriksaan menyeluruh. Karenanya, jangan heran jika dokter meminta Anda untuk melakukan pemeriksaan fisik, foto rontgen torax dan sinus,
tes fungsi paru-paru, uji bronkodilator, tes lab, tes alergi, tes penggunaan inhaler, serta menanyakan riwayat penyakit Anda untuk mengetahui penyebab asma, termasuk faktor psikologis.
Ulasan tersebut bisa anda jadikan referensi namun bukan menjamin jika nantinya anda bisa sembuh dari asma anda, di sini saya hanya menyampaikan perihak perihal yang mungkin mampu atau pun bisa meminimalisir agar asma tak mudah kambuh, terimakasih untuk teman kutulis semuannya yang sudah membacanya. Makasih.